Syubhat berarti seperti "itu" tapi bukan "itu".. Dalam ibadah pun juga ada syubhat-syubhatnya.. yang seharusnya bisa jadi jalan taqarrub ke Allah karena 'tertipu' oleh nafsu jadi kurang nilainya di hadapan Allah.
Diantaranya..
- Syubhat ta'dhim --> seperti ta'dhim [ketundukan] tapi bukan ta'dhim. Contoh:
- Sholat Dhuha biar rejekinya banyak (sholat Dhuha dihargai rejeki di hari itu lebih merupakan 'penghinaan' daripada ta'dhim.. Niatkankan untuk mendekat ke Allah, soal rejeki serahkan pada Allah)
- Nglama-lamain sujud waktu shalat jama'ah, padahal imam sudah duduk
- Sholat disertai kedengkian. merasa gerakan, bacaan sholatnya paling benar
- Menginginkan niat yang sempurna sehingga takbiratul ihram berulang kali
- 'memerdu-merdukan' lantunan adzan
- Bangga dengan ilmu yang dimiliki, mencela orang lain yang berbeda pendapat
- Menangis di kala sholat dengan harapan ada orang yang tahu
- Senang ketika hanya dirinya sendiri yang sholat malam
- Nggak enak sama guru kalau hafalannya nggak nambah-nambah
- Puasa biar tambah langsing
- Haji dengan alasan malu sudah kaya tapi belum haji
- Menundukkan pandangan karena sudah kadung disebut ikhwan/akhwat
- Nahi munkar karena benci pada orang yang melakukannya ("Dulu dia pernah menghina saya, makanya saya kasih pelajaran biar dia ngerti")
- Berbusana muslimah karena mau pengajian
- Bersedekah agar rejekinya banyak
- Merasakan nikmatnya sholat berjama'ah kalau yang mengimami adalah ustadz fulan
- Senang sekali bisa mengingatkan imam yang salah bacaannya
- Senang bersedekah karena banyaknya 'hasil" yang dinikmati (seperti rejeki yang melimpah atau pujian yang diterima)
3. Syubhat Khauf --> sepertinya Khauf [rasa takut] ternyata bukan. Beribadah bukan karena takut pada Allah tetapi karena takut pada gunjingan, terkucil, celaan dari manusia.
catatan ngaji tafsir Annur@Nurul'Ashri oleh Ust.Syatori AR.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar